Memberikan ASI Ekslusif Vs Susu Formula

Tomoyo Rin

Updated on:

memilih asi ekslusif

Setiap ibu selalu memiliki keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya adalah memberikan ASI eksklusif.

ASI eksklusif memang banyak sekali khasiatnya untuk buah hati tercinta. Diantaranya :

  1. Untuk daya tahan tubuh tetap dan lebih kuat dari segala serangan virus dan bakteri. Hal ini dikarenakan dalam ASI mengandung zat antibodi.
  2. Pertumbuhan berat badan bayi tetap ideal.
  3. Baik untuk pertumbuhan tulang agar semakin kuat.
  4. Baik untuk kecerdasan otak.
  5. Hubungan emosional yang semakin kuat antara Ibu dan anak.

 Namun, apa daya jika ASI sedikit keluar atau bahkan tidak sama sekali?

Contents

Memilih ASI Eksklusif atau Susu Formula?

Seperti yang aku alami setelah melahirkan, ASI sedikit sekali keluarnya. Di hari ketiga Jasmine nangis sejadi-jadinya. Awalnya keluarga mengira karena diganggu makhluk halus. *tsah*.  

Harap maklum, di kampung mitos masih kental dan saat itu Jasmine rewelnya tengah malam. Namun, kata orang pintar ini anak kehausan bukan diganggu setan dan sejenisnya. *lol*

Yang jadi masalah ini ASI tidak keluar. Akhirnya bapak pergi ke rumah bidan untuk beli sufor. Hasilnya pulang dengan tangan kosong dan malah kena semprot bidan.

Bidan hanya menyarankan lakukan usaha apa saja biar ASI ke luar. Sebagai seoranng Ibu, aku sedikit kesal namun aku juga tahu kalau tenaga kesehatan tidak bisa memberikan sufor.

Soal usaha aku juga sudah berusaha semaksimal mungkin. Kecuali pompa ASI karena tidak persediaan pompa sebelumnya. Ekhm…. Buat para calon ibu, aku sarankan untuk mempersiapkan pompa ASI sejak dini saat persiapan perslinan.

Mencari Susu Formula

Kenapa tidak beli sufor ke warung atau minimarket?

Persalinan di kampung. Di mana warung-warung kecil tidak menjual sufor untuk bayi di bawah satu tahun. Ada minimarket walau jaraknya jauh, tapi tidak buka 24 jam. Karenanya malam itu rumah dipenuhi tangisan keras Jasmine.

Besoknya, barulah pergi beli sufor dan pompa ASI. Aku juga dikasih obat biar ASI eksklusif lancar. Segala jenis sayuran yang dapat merangsang ASI aku makan. Soal makan setelah melahirkan memang sudah apik banget.

Hasilnya? Memakai Pompa pun hanya dapat 20ml. Mungkin karena kualitas pompanya jelek. Maklumlah harganya saja Rp. 30.000. Di kampung gak ada pompa bagus. Jangan tanya juga kenapa saya gak beli online?

Karena butuh dua minggu untuk sampai ke rumah paketnya. Itu pun kalau mamang kurirnya ikhlas nganter. Biasanya minta diambil ke kota dengan jarak tempuh satu jam.

Sama saja bohong kan? Mending beli di kota saja sekalian. Akhirnya, Untuk memenuhi perut Jasmine agar tidak kelaparan mau gak mau doping dengan sufor. 

Akhirnya ASI ke Luar Banyak

Miracle  . . .

Tiba-tiba, keajaiban datang saat acara puput, ASI keluar banyak. Tidak ada yang lebih membahagiakan kala itu, selain dapat memberikan ASI pada Jasmine. Sebelum acara puput, aku gak bisa nahan air mata, nyesek gimana gitu ya.

Ditambah omongan orang-orang yang menyalahkan saat kehamilan. Mungkin inilah, itulah, dan segala jenis mitos lainnya. Duh, stres banget.  Namun, tetap tidak berjalan lancar karena waktu aku kembali kerja, ASI yang didapat dari hasil pompa tidak memenuhi kebutuhan Jasmine.

Akhirnya sampai sekarang pun Jasmine doping dengan sufor. Kecuali malam, sabtu, mingu dan hari libur nasional, full mengkonsumsi ASI. Bersyukurnya juga Jasmine masih mau nete langsung.

Karena ada anak setelah minum sufor tidak mau lagi minum ASI karena rasanya beda. Tidak dengan Jasmine, kalau ada aku dia malah tidak mau minum sufor. Setiap anak memang berbeda si ya. 

Doping ASI Eksklusif dan Susu Formula

Boleh gak si doping? 

Boleh, kok! Selama si anak memang tidak mengalami masalah saat mengkonsumsi sufor. Seperti Jasmine sekarang. Yah, namanya juga buatan pasti ada kekurangannya. Apa saja si?

  1. BAB tidak lancar
  2. Alergi
  3. Menimbulkan Diare
  4. Repot karena harus seduh terlebih dahulu. Belum siapin botolnya.
  5. Harus ekstra hati-hati menjaga ke-sterilan susu dan botol.
  6. Perlu biaya tinggi. 

Be Positive Thinking 

Walau masih ada perasaan bersalah karena gak bisa memberikan full ASI, selama Jasmine sehat dan tumbuh-kembangnya baik, rasa lega menyingkirkan kegundahan hati. Bagi aku, walau Jasmine masih bayi belum ngerti apa-apa, namun dia anak yang sangat pengertian.

Di tinggal kerja seharian gak rewel. Terkecuali pas awal-awal pindah. Proses adaptasinya butuh dua minggu, baru bisa anteng. Dan, terpenting gak alergi sufor.   

Sekarang aku sudah gak peduli kalau ada yang nyinyir karena ngasih sufor. Hidup itu gak selamanya semau kita. Dibawa enjoy saja. Aku juga tidak hawatir tentang kesehatan dan kecocokan. Karena untuk kesehatan sendiri, terpenting lebih diperhatikan saja cara penyimpanan dan penyajiannya. Harus benar-benar steril.

Dari penyimpanan dan penyajian aku mengikuti aturan yang tertera dibungkus sufornya. Biasanya untuk kemasan yang telah dibuka, lebih baik dihabiskan sebelum dua minggu.

Eh, sebelum satu minggu juga untuk yang 200g sudah habis. Aku memang setiap beli yang 200g karena menjaga ke sterilannya. Dan untuk kecocokan, Jasmine minum sufor yang sudah dikenal lama sama masyarakat. Tahu kan ya?

Masalah kecocokan ini memang agak riskan, karena Jasmine pernah nyoba produk lain yang harganya lebih mahal tapi terserang diare. Untuk saat ini gak berani deh coba-coba lagi. Setia saja sama yang pertama dan sambil tetap berusaha untuk memperbanyak ASI. 

6 pemikiran pada “Memberikan ASI Ekslusif Vs Susu Formula”

  1. Wah salut sih sebenarnya sama bidannya. Soalnya memang ada undang2 resmi kalau tenaga kesehatan dilarang memberikan sufor mbak. Dan sebenarnya, saat baru lahir, bayi bisa bertahan tanpa apa pun sampai 48 jam setelah dilahirkan. Asi seuprit yang keluar ketika dia baru lahir itu sudah sangat cukup buat lambung bayi yang masih sebesar kelereng, dan benar2 kaya nutrisi. Bayi rewel bisa jadi karena belum pandai menyusu, dan proses pelekatannya belum benar. Hisapan bayi baru lahir inilah yang nantinya akan memancing keluarnya asi. Asi itu sesuai kebutuhan, semakin sering disusukan (banyak permintaan) semakin banyak diproduksi. Terbukti setelah beberapa hari asinya melimpah, yaa…dan sya juga nggak anti sufor sih, dan nggak mempermasalahkan, setiap ibu pasti punya alasan ketika memberikan sufor pada anaknya. Semoga sehat selalu yaa mbak… 🙂 Maaf jika kurang berkenan…

    Balas
  2. Semangaaaaattt…
    Anakku juga campur kok dari lahir, sufor ma ASI…
    Pokoknya sebagai ibu mengusahakan apa saja yang terbaik buat anaknya… Positif thinking aja kalau aku mah, yakin Gak papa hihihi…

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.