Ini yang kesepuluh kalinya aku mengganti gaun pengantin.
Kali ini pun aku merasa tak akan identik dengan gaun pertama. Yang penuh dengan debaran, menggairahkan dan memabukkan. Mungkin benar kata orang yang pertama tak akan pernah terlupakan.
Tidak! Sesungguhnya ini karma yang harus ditanggung.
“Bagaimana dengan yang sekarang?”
“Semoga saja cocok.”
“Kalau tidak yakin…”
“Iya aku tahu, Pernikahan itu ikatan yang sakral. Gak kaya aku yang seenak jidat kawin-cerai, kan?”
“Hmm… Setidaknya berhentilah mencari sosok seperti Mas Adam.”
Aku sudah berusaha. Sayangnya, sumpah serapah yang dilontarkan mantan suami pertamaku dulu, saat aku kepergok seranjang dengan kawan karibnya, sepertinya tak terelakkan lagi.
______________
Flash Fiction 100 kata
Bagaimanapun juga semua yang pertama begitu menggoda. Selanjutnya terserah anda
Haha… yang pertama emang selalu istimewa ya.