Setelah lima tahun jadi TKW di Malaysia. Kini aku kembali ke ibu pertiwi. Negeri yang selalu dirindukan.
“Mang, ke Desa Tanjungkerta ya.” Pintaku pada Mamang Ojek.
Ternyata tidak banyak berubah selain jalan yang tambah mulus. Membuatku makin tak sabar bertemu ibu dan bapak.
“Teh, mau lihat pembangunan waduk ya?” Tanyanya setelah seperempat jalan.
“Waduk? Saya mau pulang ke rumah, Mang.”
“Bukannya udah gak ada rumah di sana, Teh? Tanjungkerta kan jadi lahan pembuatan waduk.”
Aku diam terpaku. Air mataku meluncur begitu saja. Benar! Semuanya sudah rata dengan tanah. Terkecuali tempat peristirahatan orangtua ku.
Kemana aku harus pulang?
__________ Flash Fiction __________
100 kata
Bagus banget pengolahan kata-nya. Keren lah…
Ajarin saya dong, Rin, bikin yang kaya begini hehe 🙂
Wah… mba Okti juga suka bikin FF. Kepoin ah.:)
Bukan mba. Waduk di Kuningan (Jabar) untuk irigasi ke Brebes.
Bukan mba.
Untuk sudut pandangnya sama kaya novel.
Hanya ceritanya lebih singkat.
Flash Fiction itu cerita fiksi pendek dengan kata ganti aku ya mba?