Hai, apa kabarmu?
Ah, tanpa bertanyapun aku memang tahu jawabannya. Tapi, sudahlah jangan merasa kesal begitu. Tersenyumlah seperti dulu, saat kehidupan masih dijalur yang kamu inginkan. Sesuka hati, bebas dan tak takut mengunjungi tempat-tempat baru. Pun, terkadang kamu menomorduakan ujian semester demi ikut berpetualang dengan teman-teman gunung-mu itu atau dengan anak-anak komunitas yang mencintai dunia sosial.
Aku tahu, jalan-mu tidak salah. Tidak ada yang dirugikan juga. Sebaliknya, kamu mengenal banyak pribadi. Yang menghargai dan mengharapkan kinerjamu. Yang menerima kamu apa adanya. Yang selalu membuatmu bersemangat. Yang selalu membuatmu jengkel. Dan pribadi lainnya yang bahkan tak segan menorehkan luka dihatimu. Namun, kamu tetap berjalan dijalur yang sama, tak merasa bosan, terus berbaur dengan kehidupan baru di depan sana. Sebelum, kehidupan baru menghentikan langkahmu.
Hei, sudahlah tak usah sedih. Bersabarlah sedikit lagi. Kamu juga paham betul kan? Ini hanya untuk sementara karena aku harus memperjuangkan kehidupan yang baru ini. Ini bukan tentang pengorbanan lagi seperti yang kamu pikirkan selama ini. Namun, ini tentang diriku yang punya tannggung jawab untuk keluarga. Anggap saja kamu rehat sejenak dari segala kesibukanmu. Yah, aku juga sebenarnya tidak bisa menjanjikan apapun padamu karena sejatinya aku bukanlah sang pemilik waktu.
Hidup kita sudah ada yang menggenggamnya. Namun, jangan putus as ajika kesempatan itu datang mari untuk tidak mengabaikannya. Raih kembali waktu berhargamu dan aku akan selalu ada di sampingmu bersama keluarga baru kita. Walau, kamu tahu aku tidak akan minta maaf untuk kehidupanmu yang terhenti, tapi aku selalu berterima kasih untuk selalu bersabar. Dan seperti yang biasa aku harapkan, tetaplah memberikan kekutanmu saat aku mulai tak berdaya.
Oh, iya kalau kamu memang tidak sabar menunggu, coba mintalah pada Tuhan untuk memisahkan kita. Karena kalau aku ada dua, kamu bisa menjalani hidupmu sendiri. Aku juga menjalani hidupku yang sekarang. Gimana kamu akan melakukannya?
Wah, wah, wah, kau semakin kesal rupanya. Baiklah, cukup untuk kali ini. Aku akan mengirimkan surat lagi nanti.
Ayo….tersenyumlah! kau tidak bermaksud membuatku cepat beruban kan dengan wajah masam itu?
Dari aku yang menghentikan waktumu.
Apakah kalian masih suka menulis surat? Aku udah gak pernah lagi nih, selain surat pekerjaan. Dan surat di atas untuk diriku di masa lalu. Tantangan #KampusFiksi kali ini.
Tulislah Sebuah Surat Untuk Seseorang!
Adakah seseorang yang ingin kalian surati? Yuk.. share saja.
___________________
Artikel ini diikutsertakan untuk #10DaysKF @KampusFiksi