“Hallo, sayang.” Suara syahdu dari ujung telepon terdengar bahagia.
“A, aku mau kita putus.”
Tanpa sebuah alasan yang pasti, hubungan yang baru seumur jagung itu kandas di tengah jalan. Tidak. Mana bisa dikatakan setengah jalan jika hubungan mereka bertahan seperti tempat singgah sementara.
Satu bulan kemudian, si cewek minta balikan. Dia menyesali keputusannya. Tapi, tidak bagi si cowok yang berpegang teguh pada prinsipnya kalau sudah putus, ya putus aja.
***
2 tahun berlalu. Waktu berputar tanpa kompromi. Dua tahun terasa satu hari. Rasa sakit dan kecewa masih tersisa sulit terhapus dengan bergantinya hari. Rasa sakit itu jugalah yang tanpa sadar menjelma menjadi rindu.
Commuter Line selalu penuh dan sesak. Semua angkutan umum dari angkot, metromini, busway, taxi, gojek, tidak pernah kekurangan penumpang. Populasi manusia seolah bertambah setiap menitnya. Mereka berdua pun terpaksa berdiri dalam himpitan KRL yang tak kunjung lenggang. Kelima jari mereka saling menyapa dalam kehangatan. Seakan mencurahkan rasa rindu yang terpendam selama 810 hari lebih. Hatinya meloncat-loncat bahagia hanya dengan berpegangan tangan. Walau fakta membenarkan lelaki yang ada dihadapannya itu sudah memiliki wanita lain dihatinya, dia tak lebih hanya sekedar masa lalunya.
“Bahkan walau hanya satu detik aku ingin waktu berhenti.”
continued…..
Di genggaman itu ada getar yang nikmat, seolah tak ingin kita lenyapkan. Hhmmm…asyiknya.
heheee…… bunda bisa aja.:D