Selamat ulang untuk Kereta Api Indonesia yang ke-72 tahun. Jaya selalu dan tetaplah menjadi salah satu armada transportasi publik yang lebih mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Dari tahun ke tahun, KAI selalu memperbaiki fasilitas. Yang dulu kalau kata orang sunda mah acak adul, sampai di atas gerbong pun penuh dengan para penumpang, penjual asongan keluar-masuk dengan bebas, dan rawan terhadap pencopetan. Sekarang kereta api sudah lebih tertib dan bersih.
Aku memang tidak mengalami masa di mana absurdnya Kereta Api Indonesia, namun dengan perubahan yang signifikan ini aku ikut merasakan betapa asyiknya berpergian dengan kereta api. Semenjak kuliah, setiap kali ke luar kota selalu memilih transportasi satu ini. Selain perjalanan lebih cepat, yang penting itu gak kejebak macet.
Enaknya juga ada layanan untuk charger hp baik di dalam kereta maupun di stasiun. Layanan tersebut memanjakan penumpang yang tengah melakukan perjalanan jauh. Sehingga tidak perlu hawatir deh saat kehabisan baterai.
Apalagi sekarang zamannya gak bisa lepas dari gadget kan ya? Di mana-mana orang lebih sibuk nongkrongin si mungil ajaib tersebut. Karena hampir semua hal yang berhubungan dengan aktifitas manusia cukup dengan geser kanan, kiri, atas, bawah, lalu klik. Selesai!
KAI juga tentunya memanfaatkan kemajuan teknologi. Terbukti dengan mudahnya memesan tiket tanpa harus datang ke stasiun.
Gerbong Khusus Buku Kereta Api Indonesia
Menurut aku si pelayanan untuk penumpang sudah mulai terpenuhi. Selanjutnya, aku harap ada gerbong khusus perpustakaan di dalam kereta. Terutama nih untuk perjalanan kereta jarak jauh. Memang dari hp juga bisa baca buku sesuka hati lewat layanan aplikasi buku.
Bahkan tanpa perlu berat-berat bawa buku cetak. Tapi, gak semua orang sanggup baca lewat hp kaya aku. Ya, aku paling gak bisa baca tulisan yang lebih dari 2.000 kata di hp. Ini efek minus 3 + silinder 1. Jadinya mata sering lelah. Karenanya aku lebih milih baca buku cetak.

Saat perjalanan jauh aku ini suka banget saat bawa buku. Sebagai penghilang bosan saat menunggu maupun sudah duduk santai. Aku memang lebih pilih buku dibandingkan nongkrongin gadget. Bukan karena apa-apa. Hp ku itu selalu sepi. Iyah, sepi. Tapi gak sedih si, karena kesepian itu teralihkan oleh cerita dari buku yang aku bawa.
Baca Juga: Transportasi Unggul Pariwisata Maju
Aku tuh ngebayangin kalau KAI di masa yang akan datanag, menyiapkan satu gerbong khusus perpustakaaan. Pasti seru banget. Misal buku yang dibaca sudah selesai tapi gak bawa stok bacaan lain, bisa baca di perpustakaan deh. Yang bosan main dengan hp, mungkin akan memilih ke gerbong buku. Ini, juga bisa jadi gebrakan untuk menumbuhkan minat baca di Indonesia.
Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2016 oleh Central Connecticut State Univesity berdasarkan study “Most Littered Nation In the World” dari 61 negara yang dijadikan study, minat baca di Indonesia menempati peringkat kedua terakhir yaitu ke-60. Waduh? Kok bisa si?
Padahal ada pepatah yang menyebutkan bahwa buku adalah jendelanya dunia. Memang benar, hanya dari sebuah buku kita dapat mendapatkan informasi dari zaman pra sejarah hingga zamannya milenial seperti saat ini dan berbagai informasi lainnya.
Kereta Api Indonesia juga kan pernah ngadain program bagi-bagi buku nih, selanjutnya bagaimana kalau bikin “Mini Library” di kereta api, setuju gak si?
___________
Artikel ini diikusertakan dalam lomba karya tulis KAI di Masa Mendatang
Kalau di kereta nggk mba. Beda sama si bis atau angkot yang kontur jalannya gak rata.
Ahaaaa…cerdik! Kapan lagi bisa baca gratis dalam perjalanan? Selain bikin gak bosan juga nambah ilmu. Tapi pusing gak ya?
Amin mba. Aku juga berharap bakalan ada perpustakaan di dalam kereta.
Setuju. Memang asyik perjalanan jauh sambil baca buku. Semoga ada ya perpustakaan mini dalam kereta.