Tentang sampah yang kuantitinya semakin meningkat. Sehingga menimbulkan berbagai jenis bencana dan penyakit. Dari semua kesempurnaan manusia dibandingkan makhluk lainnya. Membuang sampah pada tempatnya hal yang sangat sulit dilakukan. Ditulis dalam dua bahasa Jepang dan Indonesia.
Tentang Sampah yang Mengotori Lingkungan
saya lahir di Kuningan, salah satu kota pegunungan yang ada di Jawa Barat. Hidup di lingkungan yang sejuk itu sangat menyenangkan. Sawah, sungai dan hutan adalah tempat bermain saya. Seperti lagunya ninja hatori,
Yama wo tobi tani wo koe
Bokura no machi e yattekita
Hattori-kun ga yattekita.
Bagi saya mereka adalah sahabat terbaik saya. Setiap setelah pulang sekolah bersama teman – teman selalu pergi hutan mencari kayu bakar, mandi di sungai, dan lain – lain. Masa – masa itu tidak akan pernah terlupakan. Ketika ada yang bertanya saya dari mana Saya selalu berkata dengan bangga “ Saya orang gunung.”
Karena SMA di kota tidak bisa melakukan itu lagi, tetapi saya ikut berartisipasi jika ada penanaman maupun penelitian tentang lingkungan ke desa – desa terpencil. Dari sana Saya belajar banyak tentang ekosistem yang saling berhubungan. Lingkungan merupakan gabungan antara manusia, hewan, tumbuhan dan benda – benda yang ada disekitarnya. Tentu saja Lingkungan adalah wadahnya. Namun yang bertanggung jawab besar terhadap keseimbangan lingkungan adalah manusia. Karena manusia adalah mahluk sempurna dibandingkan mahluk lainnya. Dengan pikiran dan tindakan manusia bisa mengendalikan rantai kehidupan. faktanya, tindakan manusia yang berlebihan membuat lingkungan semakin tidak stabil. Salah satu masalah yang belum ada pemecahannya yaitu global warming. Penyebabnya adalah kemajuan teknologi.
Kehidupan manusia sebagian besar bergantung pada mesin – mesin yang diciptakannya sendiri, misalnya, mobil, motor, handpone, komputer, dan lainnya. Kemajuan teknologi memang membuat kehidupan mansuia menjaid mudah dan praktis. Tetapi, membuat lingkuangan kesulitan untuk beradaptasi. Pada akhirnya keseimbangan lingkungan menurun. Asap kendaran dan pabrik membuat udara menjadi kotor dan lapisan ozon menipis dan sinar ultraviolet dapat menembus bumi sehingga terjadilah global warming. selain itu pembakaran sampah plastik juga ikut berperan dalam terjadinya global warming. bahkan bukan hanya pemanasan global saja, ketika musim penghujan datang pasti terjadi banjir. Setiap tahun Kota – kota besar yang ada di Indonesia tidak pernah lepas dari banjir penyebab utamanya ya tentu saja sampah.
Kesadaran Membuang Sampah pada Tempatnya
Karena hidup di desa, sejak kecil saya pernah berpikir “ pasti hidup di kota lebih menyenangkan.” Namun, desa tetaplah tempat yang terbaik. Di selokan dan sungai – sungai banyak sekali sampah – sampah, bahkan di daratan pun terdapat banyak sampah. lingkungan di kota bau dan kotor dan tidak sedap dipandang mata. Wajar saja banyak orang kota yang terjangkit penyakit karena memang lingkungannya tidak bersih. Saya miris melihatnya ketika mendatangi tempat kumuh, orang – orang disana terlihat tegar tinggal dilingkungan yang tidak layak tersebut, padahal mereka berjuang keras karena tidak ada tempat yang lebih baik untuk dituju.
Sampah yang berserakan itu bukan karena kurangnya tong sampah, tetapi karena tidak adanya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Di mal, rumah sakit, sekolah, kantor, pasar, pasti ada tong sampah. banyak juga tulisan tentang buanglah sampah pada tempatnya. Namun, orang – orang mengabaikan peringatan itu. Yang lebih menyedihkan, disini pun masih ada mahasiswa yang meninggalkan sampah di dalam kelas. Padahal apa susahnya sambil keluar membuang sampah di tong sampah.
Bagi manusia sampah itu adalah hal kecil. Dan global warming adalah masalah terbesarnya. Itu memang benar. Bukankah sesuatu yang besar itu tidak mudah menjadi kecil. Global warming terjadi melauli tahapan – tahapan dan diselesaikannya pun harus dari yang terkecil. Oleh karena itu, menurut saya hal terpenting yang harus dilakukan adalah menyelasaikan masalah tentang sampah. caranya dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya. membuang sampah adalah hal yang sangat mudah. Lingkuang pasti akan tersenyum jika tidak ada sampah lagi yang berserakan dimana – mana. Kita yang membuat sampah itu ada dan kita juga yang membuat sampah hilang. Bukan orang lain, tetapi diri kita sendiri. oleh karena itu, mari biasakan membuang sampah pada tempatnya untuk menekan pemanasan global.
ごみ
私はクニンガンでうまれました。西ジャワで一番の山の町です。涼しい環境に住むのはとてもうれしかったです。遊ぶ場所は田んぼと川と林です。にんじゃでござるの歌みたいです。
「山をとびたにをこえ。ぼくらのまちへやってきた。はっとりくんがやってきた。」
私にとってその場所は良い友達です。学校に帰ったときいつも友達と一緒に林で薪をさがしたり、川でおよいだりしました。そのときを思い出します。だれかに私のしゅっしんをきかれたとき、私は“村です“とほこりに思って言いました。
高校は町でした。でも、木をうえるイベントがあったらさんかしました。そして、環境の研究も村でさんかしました。そのときから環境についてたくさん勉強しました。環境は人間、動物、植物など、すべてのものにかんけいします。実は環境は地球の入れ物です。でも、人間はほかの生きものよりかんぺきな生きものですから、人間は環境をまもるためにせきにんをもたなければなりません。人間のこうどうでしょくもつれんさを変えることができます。じじつ、じんこうが多過ぎた村では、人間の対策で安定した環境になりました。でも、一番の問題はぎじゅつの発展からのちきゅうおんだんかです。
人間の生活は大部分エンジンを使います。たとえば、車、バイク、電話、コンピューター、などがあります。ぎじゅつの発展から人間の生活はかんたんになりました。でも、環境を守ることは難しくなりました。それで、かんきょうのじょうたいはだんだん悪くなりました。乗り物と工場のけむりから、空気はきたなくなりました。そして、オゾンの階層はうすくなりました。それから、紫外線から地球にとどくようになりました。そして、ちきゅうおんだんかになりました。
ほかのげんいんはプラスチックのごみをもやしたりすることです。問題は、うきが来たとき、洪水になることです。インドネシアでは、毎年都市で、ごみからいつも洪水になります。
子供のとき村に住んでいましたが、“町に住むことはがきっとたのしい”と思いました。でも、村がいちばん良いところです。はいすいこうと川にはいっぱいごみがあります。きたないにおいです。そして、良くみえません。汚れたかんきょうからたくさんの人は病気になりました。汚れたところに来たときかなしくなりました。ひとびとはそのようなところに住んで強く見えます。でも実は、かれらはほかに住むところがないだけですから、強く見えるだけなのです。
ごみばこはすこししかないです。しかし、ごみばこにごみを捨てるための意識もあまり高くありません。もーる、病院、学校、会社、などきっとごみばこがあります。そして、ごみばこにごみを捨てることについてたくさんのパンフレットがありますが、人びとはそのことを無視します。かなしいことに、ここにも教室にごみを捨てる学生がいます。本当はごみを捨てるのはかんたんです。
人間にとってごみは小さい問題です。でも、ちきゅうおんだんかは大きな問題です。そのことは本当です。小さなもんだいは大きな問題になります。ちきゅうおんだんかにはだんかいがあります。そして、小さなもんだいからかいけつできます。それで、いちばんはごみのことをかいけつすることだとおもいます。ごみばこにごみを捨てることに慣れてください。ごみばこは重要な役割を持っています。かんきょうはきっときれいになって、どこまでもごみがありません。われわれはごみを作ります。ごみを捨てるのもわれわれです。ほかの人ではありません。自分です。ごみばこにごみを捨てるのはかんたんなことですから、一緒にごみばこにごみを捨てましょう。
私はじぶんがうまれたようなきれいなかんきょうをまもりたいです。そして、どこでも住んでいるのは周りの県境をまもらなければなりません。
ありがとうございました。
saya terkejut melihat tulisan jepangnya. nulis sendiri atau translate
nulis sendiri ka. kalo boleh jujur aku lulusan sastra Jepang. 😀