Sinop, Kota Paling Bahagia Di Turki. Nabung Buat Traveling ke Sana Yuk, Dear.

Tomoyo Rin

Updated on:

sinop turki

Ada yang tahu tentang Kota Sinop di Turki? Kota yang dijuluki kota paling bahagia ini membuat hati ingin mengunjungi kota yang ada di pesisir utara Turki. Terletak di daerah pertemuan antara hutan dan laut hitam. Kota yang akan membuatmu jatuh cinta dan ingin tinggal di sana selamanya.

Contents

Karena alasan inilah yang bikin baper abis dengan Sinop…

  1. Tidak ada ketimpangan gaya hidup

Di Sinop, si kaya dan si miskin sama. Tidak ada yang sombong membanggakan kekayaannya. Yang kaya dan miskin berpakaian sama. Tempat tinggal tidak ada yang menonjol menunjukan siapa yang berduit. Restoran tidak ada yang terkesan mewah atau tidak sedap dipandang mata. Semuanya sama. Sederhana, sewajarnya saja tidak berlebihan.

Hidup sederhana tidak akan menurunkan derajat kita di mata Tuhan, loh. Dan terlalu berlebihan itu tidak baik. Harta mudah didapat dan sebaliknya, akan mudah hilang juga. Dengan hidup sederhana, tidak akan terlalu shock dikala hidup ada di titik terendah.

Dengan hal ini saja membuatmu ingin tinggal di Sinop, kan? Karena gaya hidup di sini berbanding terbalik dengan gaya hidup di Indonesia.

  1. Menjaga Silaturahmi

Penduduk Sinop ini saling mengenal antara satu dengan lainnya. Walau begitu, mereka tidak suka ikut campur urusan orang lain. Duh, betapa bahagianya ini. Pengalamanku selama hidup 26 tahun, sesama tetangga saling menjatuhkan, bermuka dua – di depan baik di belakang ngomongin. Aish, makin tidak sabar nih pengin mengunjungi kotanya langsung.

  1. Udara yang bersih

Sinop ini memiliki udara yang bersih dan segar. Karenanya, bangunan di sana tidak ada yang menjulang tinggi, menghalangi pandangan mata saat menengadah ke langit.

Gedung yang kebangetan tingginya itu memang mengganggu pemandangan langit itu sendiri. Siapa yang tahu dibalik gedung pencakar langit ada momen indah yang hanya dilihat satu kali – barangkali ada UFO lewat. Belum efek rumah kaca yang ditimbulkan. Membuat bumi semakin terpuruk saja, ditambah polusi udara yang tidak habisnya.

Kalau di Sinop, warga lebih senang berjalan kaki daripada mengendari kendaraan. Peraturan ditaati, tidak ada yang kebut-kebutan. Teringat kampung halaman yang masih asri dan segar karena polusi dari kendaraan bermotor tidak separah di kota.

Banyak berjalan kaki memang bagus, loh. Banyak manfaat yang dirasa, terutama yang berhubungan dengan kesehatan tubuh. Jantung tetap sehat, dapat menurunkan kolestrol, kekebalan tubuh semakin meningkat dan masih banyak lainnya. Jangan kalah nih, dengan Nenek ku usianya di atas tujuh puluh tahun tapi masih sehat-bugar dan jarang sakit tidak kaya cucuknya. Hoho.

Menilik tiga hal di atas, wajar saja Sinop menggandeng kota paling bahagia. Bahagia karena tidak perlu memusingkan hal yang tidak penting. Seperti omongan orang, cacian dan hinaan. Hidup berkecukupan, sederhana namun memuaskan. Wanita yang berjalan kaki pada dini hari tidak khawatir dirampok atau menjadi korban pelecehan seksual. Pokonya aman terkendali. Alam juga mendukung. Dijamin nih, bakalan berumur panjang tinggal di Sinop. Karena hanya ada bahagia. Jauh dari stres.

Suka sekali dengan prinsip kehidupan di Sinop yang patut ditiru. Tidak rugi pula jika kita lakukan. Bisa dimulai dari diri sendiri. Seperti memulai dengan saling menghargai dan bertoleransi dengan orang lain. Serta selealu positive thinking.

Btw, aku sendiri sangat berharap, di Indonesia juga ada kota seperti di Sinop. Eh, apa mungkin ada? Coba dong info di kolom komentar, ya.

 

_______________

Postingan ini diikutsertakan dalam one day one post Estrilook Community

 

30 pemikiran pada “Sinop, Kota Paling Bahagia Di Turki. Nabung Buat Traveling ke Sana Yuk, Dear.”

  1. Salam kenal, Mbak Erin.

    Saya jadi penasaran dengan kota Sinop, kota yang paling bahagia. Apalagi ada di antara laut hitam dan hutan. Dan ya, pasti udara yang bersih juga ada di sana. Bikin betah jadinya.

    Balas
  2. Masih ada ya tempat seperti itu, kirain cuman di cerita aja. Saya juga pernah baca ada kota yang semua rumah pebduduknya nggak perku dikunci, nggak bakalan ada pencuri. Coba di Indonesia bisa begitu….

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.