Tips Menulis Cepat Cerita Fiksi Ala Penulis Produktif Indah Hanaco

Tomoyo Rin

Updated on:

tips menulis cepat cerita fiksi

Suka nulis cerita fiksi, tapi tidak kelar-kelar? Coba deh ikuti panduan Tips Menulis Cepat Cerita Fiksi yang akan diulas dalam artikel ini. Tips ini merupakan wejangan dari salah satu penulis produktif Indah Hanaco berdasarkan pengalaman Mba Indah sendiri.

Sebelum itu pasti penasaran ya, kenapa harus menulis cepat?

Menulis cepat bukan berarti terburu-buru dalam menyelesaikannya, melainkan agar sesuai target. Misal target kita sebulan, usahakan harus selesai sebulan. Pun, buat yang hendak mengikuti lomba menulis novel, menulis cepat tentunya tidak terelakkan karena terbatas waktu. Ada yang satu bulan, tiga bulan tergantung penyelenggara.

Menulis cepat tentunya tidak mudah jika tidak terbiasa. Terutama saat dikejar DL, pasti ada saja kendalaya. Seperti fokus teralihkan karena mendapat notifikasi drama korea kesukaan sudah tayang atau hal lainnya yang berakhir pada writer’s block.

Setiap penulis pasti pernah mengalami masalah satu ini, writer’s block. Tetapi, betulkah masalah ini bisa menjadi alasan yang tepat? Jangan-jangan dari lubuk hati yang paling dalam kita hanya malas untuk kembali memulai. Ha? Tidak salah! Aku juga sering mengatakan “Aku sedang mengalami writer block parah. Semua kata seolah hilang dari otak.” Akan tetapi setelah interopeksi diri semua kesulitan itu terjadi karena tidak diatasi dengan tepat.

Mengatasi writer’s block bisa dengan berhenti menulis untuk melakukan hal lain yang dapat mengembalikan mood. Asal jangan kebablasan hingga lupa melanjutka. Iya, dilupakan terkadang lebih menyakitkan daripada ditinggalkan-apasih.

So, apa sebetulnya yang membuat naskah tidak kunjung rampung?

Aku yakin tidak hanya writer’s block, jawabannya mungkin ada di tips menulis cepat dari Mba Indah Hanaco ini.

Baca Juga : Lakukan 9 Tips Ini Untuk Menjadi Penulis Profesional

Tips Menulis Cepat Cerita Fiksi

Siapkan Outline Detail Dari Awal Hingga Akhir

Menyiapkan outline menyeluruh secara detail dari awal hingga akhir untuk nasakah novel akan sangat membantu. Seperti petuah mentornya Mba Indah Hanaco bahwa outline yang matang = nasakah selesai 50%, di mana hal tersebut tidak berlaku untuk karya nonfiksi. Outline yang lebih rinci juga bisa membantu menghindari writer’s block.

Kalaupun ada yang sudah nyaman tanpa kerangka, itu kembali kepada pilihan masing-masing. Tetapi tidak ada salahnya kita ubah kebiasaan karena terkadang kita harus keluar dari zona nyaman yang belum tentu aman.

Tuntaskan Riset Terlebih Dahulu

Menyambi menulis sambil riset itu akan membuang waktu begitu banyak. Jadi, lebih baik lakukan riset hingga selesai sebelum mulai menulis. Menuntaskan riset memang lebih baik kita lakukan dari awal, bersamaan dengan menulis itu kurang tepat dan tidak efektif.

Memanfaatkan Fasilitas AutoCorrect

Bertahun lalu, seseorang mengajari Mba Indah Hanaco tentang fasilitas AutoCorrect. Dengan memanfaatkannya secara maksimal, akan sangat membantu menulis lebih cepat, lho. Masukkan singkatan untuk kata-kata yang sering kita gunakan di AutoCorrect Options. Sehingga kita nggak perlu menulis kata per kata dengan lengkap tiap kali berkutat dengan naskah.

Ada yang memanfaatkan fasilitas AutoCorrect?

Konsisten

Para penulis takkan bisa lepas dari kata ini, lebih mirip kayak nama tengah. Uwu. Dengan konsisten menulis tiap hari, otomatis kecepatan mengetik pun akan bertambah. Otak akan bekerja cepat untuk mengimbangi. Kata-kata pun meluncur lebih mudah.

Rutin Menulis

Masih nyambung dengan poin 4, ketika kita rutin menulis, kata-kata akan “mengalir” dari jari-jari. Ini bisa dibuktikan, lho! Cobalah berhenti menulis selama satu atau dua minggu. Ketika kita kembali berkarya, hari-hari pertama akan kesulitan untuk merangkai kalimat. Kata-kata macet, otak sulit menemukan kalimat yang bagus. Jadi, nggak bisa dimungkiri, jam terbang itu berpengaruh. Makin sering dan makin lama menulis, naskah pun lebih mudah diselesaikan.

Disiplin adalah Kuncinya

Lima poin penting dalam tips menulis cepat di atas semoga dapat membantu dalam menyelesaikan setiap naskah yang sedang dikerjakan. Buatku tips di atas dapat dipakai untuk menulis di blog dan media lainnya. Salah satunya dalam menyiapkan outline terlebih dahulu sebelum menulis.

Tidak hanya Mba Indah Hanaco, para penulis senior banyak yang menyarankan untuk membuat outline. Salah satunya Mba Carolina Ratri. Setelah belajar menulis konten dengan Mba Carra, aku jadi rajin membuat outline untuk setiap artikel yang akan ditulis. Tujuannya agar tulisan lebih tertata rapi, pesan yang disampaikan padat dan mempermudah dalam menyelasikann tulisan. Outline juga sebagai panduan saat tulisan mulai melenceng dari topik.

Disiplin dan jalankan lima tips cepat menulis di atas adalah kuncinya.

Btw, ada yang belum kenal dengan Indah Hanaco? Kenalan dulu, yuk.

Profil Penulis Produktif Indah Hanaco

tips menulis cepat indah hanaco

Indah Hanaco adalah seorang penulis produktif yang lahir di Pematangsiantar. Saat ini tinggal di Bogor dan berharap suatu hari kelak bisa tinggal di Jogja. Mba Indah Hanaco sudah menerbitkan puluhan buku fiksi dan non fiksi. Saking produktifnya setiap tahun selalu ada buku yang naik cetak, lho. Belum novel-novel yang beredar pada situs Storial dan Wattpad.

Aku tuh suka banget sama novel-novel Mba Indah karena alur cerita dan konfliknya tidak bertele-tele. Selain itu, aku selalu menemukan kosakata baru dan berbeda di setiap novelnya. Buatku ini sangat menarik. Beberapa review tentang novel Mba Indah Hanaco silahkan cek di sini.

Silahka menyapa Mba Indah Hanaco di akun sosial mediaya.

Faebook : Indah Hanaco

Instagram: @indah_hanaco

22 pemikiran pada “Tips Menulis Cepat Cerita Fiksi Ala Penulis Produktif Indah Hanaco”

  1. waah makasih sudah menuliskan tipsnya ya mbak, jujur aku lagi pengin banget nulis fiksi, tapi masih niat2 doang belum ada eksekusi, wkwkw
    pernah dulu nulis tapi malah bener2 berhenti karena satu lain hal, boleh lah dicoba tips di atas, mulai dari menentukan outline dlu, dan semoga bisa konsisten, hihi

    Balas
  2. Ini tuh tips” yang menurutku berfungsi banget tapi entah kenapa aku sendiri masih susah banget buat ngikutinnya wkwk. Nulis blog juga kadang mengikuti mood, mood ngga selalu baik dan jadilah ngga produktif. Mungkin next harus konsisten ngikutin tips seperti ini biar lebih produktif dan bisa nulis lebih baik lagi

    Balas
  3. Wow autocorrect, baru dengar Mbak… Pingin ah dicoba. Jujur aja Mbak, Aku jarang nulis pakai outline, kdg kdg aja, kalau sekiranya tulisan itu utk lomba barulah pakai outline tp.kalau hny tulis cerpen atau artikel, ya nulis ….tipsnya oke banget Mbak, makasih sdh berbagi.

    Balas
  4. konsistennya inilah yang rasanya masih harus saya perjuangkan niy kak, sudah buat list, timeline, to do list tapi masih aja ga dilakuin heheheh. betul sekali kata mba Indah ya disiplin memang kuncinya kalau kita ingin menghasilkan sesuatu

    Balas
  5. mba Indah Hanaco ini aku sempat ngefans sama beliau. Dan memang ya kalo menulis cepat itu butuh terbiasa dan apalagi dengan target untuk cerita fiksi. Aku baru tau lho ada fitur Autocorrect dan blm pernah coba

    Balas
  6. Aku tuh sebetulnya sebelum bikin buku udah riset duluan sih mbak. Jadi gambaran umumnya bisa tau. Sayangnya, waktu nulis masih tetep aja ngeblaur gitu. Akhirnya ya riset ulang, biar makin paham lagi dan tahu mau nulis apa. Ini nih yang bikin lama nulis bukunya.

    Balas
  7. Seperti dapat tamparan nih, soalnya daku nggak rutin Dan disiplin menulis, padahal udah riset dan outline ada haha, haddeh

    Balas
  8. Fitur Autocorrection..ini sangat membantu sekali ya, Mbak. Agar bisa terinstall du komputer bagaimana ya? Umumnya hanya tahu di smartphone saja.

    Balas
  9. jadi ingat waktu skripsi itu, Dosen Pembimbingku minta saya buat outline dulu pas menghadap ke Beliau tuk bimbingan.
    outline itu emang penting sebagai perencanaan kita, biar gak keluar atau melenceng jauh dari apa yang hendak ditulis.
    konsisten dan disiplin pun juga harus menyertainya, noted bangetlah tipsnya ya Mbak biar gak ada lagi drama writer’s block, hihihih

    Balas
  10. Mbak Indah Hanaco ini memang produktif banget, saya suka mengikuti tulisannya di WP. Meskipun produktif tulisannya layak diacungi jempol, risetnya nggak tanggung-tanggung (dilihat dari hasil tulisannya), saya kalau baca ceritanya jadi punya ilmu baru

    Balas
  11. Keren banget kalau ketemu penulis produktif. Tipsnya juga keren banget, nih, Mbak. Buat fiksi, riset ini juga nggak kalah penting sama kayak kalau mau bikin buku nonfiksi. Kalau males riset jadinya gampang macet di tengah jalan nulisnya.

    Balas
  12. Aku kalau nulis bisa selesai. Tapi yang gak selesai-selesai itu ngedit. Haduh, yang satu ini bikin gereget. Alangkah malas dan gak moodynya kalau harus ngedit

    Balas
  13. Terima kasih tipsnya, betul sekali apa kata mbak Indah Hanaco. Selain nulis, edit juga sangat penting. Terus jangan lupa juga selalu buat outline baik untuk buku maupun artikel ya. Makasih

    Balas
  14. Perihal tuntaskan riset, jujur ini tantangan banget nih buat aku. Dan, memang ada benarnya juga ya mba, cepat atau lamanya sebuah tulisan selesai, ya pasti berpengaruh juga dari bahan tulisan yang akan kita bahas nantinya. Nice info mbaa

    Balas
  15. Salah satu yang harus diperhatikan memang konsistensi menulis, ya, supaya karyanya tuntas, selesai tepat waktu…
    Nice info, kak, aku udah lama banget nggak menulis cerpen bai de wei… Jadi pengen nulis cerpen lagi nih…

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.