Hari Bumi Sedunia, Rayakan dengan 5 Hal Mudah Berikut Ini!

Tomoyo Rin

Updated on:

merayakan hari bumi sedunia dengan 5 langkah mudah

Sejarah awal ditetapkannya 22 April sebagai Hari Bumi Sedunia adalah pada 22 April 1970 masyarakat Amerika Serikat turun kejalanan untuk mengampanyekan isu kesehatan dan lingkungan. Hal tersebutlah yang menjadi pemicu akan adanya hari bumi internasioanl. Tidak hanya Indonesia, seluruh dunia merayakannya sebagai salah satu momen untuk meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian bumi.

Seperti yang sudah khalayak banyak ketahui, isu kerusakan lingkungan semakin menjadi. Hal tersebut karena ulah manusia itu sendiri. Tidak dipungkiri manusia sangat bergantung pada sumber daya alam. Dari yang berada di bawah tanah sekali pun hingga di angkasa sana yang tidak mudah terjangkau seperti matahari.

Pemanfaat SDA terus berkembang sehingga menciptakan teknologi yang tiada hentinya, namun dibalik itu semua ada kerugian yang berdampak buruk terhadap kelestarian alam. Berimbas juga terhadap kelestarian makhluk lainnya baik flora maupun fauna.

Pohon ditebang habis-habisan, perluasan lahan yang tiada henti, batu bara yang terus dikeruk, polusi udara dari gas pembakaran yang terus meningkat mengakibatkan bencana alam terus berdatangan. Hal tersebut karena kurangnya kesadaraan untuk melakukan perbaikan dari apa yang telah diambil. Ya, seharusnya pohon yang ditebang diganti dengan pohon baru. Lahan jangan terlalu diperluas hingga menggeser ke pedalaman hutan. Barang yang menjadi sampah harus bisa di reduce, reuse, dan recycle. Serta, solusi lainnya yang harus manusia aplikasikan agar bencana alam yang diakibatkan tangan manusia itu sendiri tidak begitu merugikan.

Menjaga Kelestarian Alam agar Bumi Tetap Hidup

selamatkan bumi!
Selamatkan Bumi!

Melestarikan alam tidak cukup bergantung pada aktivis lingkungan. Setiap orang harus terjun langsung dan ikut andil. Contoh, masyarakat Kampung Adat Baduy yang sangat menjaga kelestarian lingkungan. Ada aturan yang mengikat tentang menjaga lingkungan. Bahkan semboyan yang tertulis begitu memasuki kampung Baduy adalah “Leweung Ulah di Lebur. Lebak ulah Dirusak.”

Memang betul hutan jangan sampai rusak, begitupun dengan sungai. Jika sudah nonton film Sexy Killers sebuah Ekspedisi Biru yang membuka lebar mata kita akan keadaan bumi saat ini terutama Indonesia. Dalam film tersebut kita akan paham bagaimana menderitanya masyarakat di Kalimantan yang sudah tidak mendapatkan air bersih karena kehilangan sumber air bersih. Yes, gunung di sekitarnya menjadi tambang batu bara sehingga gunung yang tadinya menghasilkan air bersih kini hanya menghasilkan air keruh. Alhasil, selain memanfaat air hujan, mereka terpaksa minum air keruh. Sungguh miris!

Akses air bersih sebagian daerah pun pasti mengalami pengurangan. Terutama yang padat penduduk, jangan kan air bersih, air PAM saja tidak keluar. Kalau tidak nebeng mandi di tempat umum, tidak mandi seharian atau pakai air galon. Pernah ngalamin?

Jika kita pikirkan, hidup sekarang memang serba mudah. Kemajuan teknologi membuat kita bisa mengakses apa saja tanpa batas. Tetapi kita kehilangan sesuatu yang alami yaitu sumber daya alam yang terus menipis. Lama-lama bisa seperti Klan Bintang di novelnya karya Tere Liye. Hanya makan bubur berwarna hitam. Silahkan bayangkan bagaimana jika tidak ada lagi bahan baku untuk hidangan sehari-hari?

Di zaman serba bisa ini, apa saja memang bisa diciptakan. Ingatlah tidak ada nikmat yang lebih besar selain dapat makan dan minum dari sumber alam yang ada di Bumi.

5 Hal Mudah Merayakan Hari Bumi

Hari bumi di bulan April ini mari jadikan sebagai momen yang akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam. Kalau bukan kita siapa lagi, kan? Kita yang mengambil, maka kita yang harus mengembalikannya. Karena segala yang ada di dunia ini bukan hanya milik kita, namun milik semua makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.

Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan dalam merayakan hari bumi sedunia ini. Harapan terbesarnya agar terus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Membuang Sampah Pada Tempatnya
    Dimanapun berada jangan pernah untuk membuang sampah sembarangan. Lebih baik jika dapat memisahkan sampah organik dan non organik. Apalagi beberapa sampah non organik bisa dijual untuk daur ulang.
  2. Tidak Memeperjual-belikan hewan langka
    Alam memiliki keragaman hayati yang tidak terhitung. Banyak hewan-hewan langka yang mulai punah karena banyak diburu. Belum habitatnya yang semakin sempit. Sesungguhnya keberadaan mereka memiliki peran tersendiri. Karena Allah menciptakan makhluk hidup dengan manfaatnya sendiri sekalipun bentuknya tidak terlihat dengan kasat mata.
  3. Tidak Merusak Lingkungan
    Merusak lingkungan dalam sekala besar maupun kecil tidak dibenarkan. Terutama lingkungan sekitar di mana kita berada harus mampu menjaga dan merawat sebaik mungkin.
  4. Lebih bijak dalam Menggunakan Sumber Daya Alam
    Saat ini SDA mulai menipis, salah satunya adalah air. Penggunaan air harus lebih bijak jangan terlalu boros. Begitu juga dengan penggunaan listrik yang banyak memanfaatkan pembakaran batu bara harus lebih menghemat. Matikan listrik yang tidak kita gunakan dan ikuti berpartisipasi jika ada program tentang 1 jam tanpa lampu.
  5. Menjadi Pahlawan Lingkungan
    Berat? Nggak, loh. Jadilah pahlawan lingkungan untuk diri sendiri dan keluarga. Jangan bosan untuk mengampanyekan lingkungan bersih kepada anggota keluarga. Bisa saja secara perlahan bisa mengajak warga satu komplek/kampung, hingga banyak orang untuk menjaga kelestarian bumi tempat tinggal kita.

Silahkan lakukan 5 hal di atas dalam merayakan hari bumi sedunia ini. Kita bisa jika mau memulainya!

Save Our Earth!

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.