Makan Siang di Kedai Seni Djakarte Kota Tua. Pengalaman Pertama Makan Bakmi Godog

Tomoyo Rin

Updated on:

kedai seni djakarte

Hey, kamu. Iya, kamu yang lagi kelaparan di Kota Tua mampir nih ke Kedai Seni Djakarte. Ada berbagai menu yang dapat memuaskan rasa dahaga dan lapar kamu. 

Sesuai namanya di Kedai Seni Djakarte ini ada beberapa barang antik yang terpajang. Seperti setrikaan zaman dulu yang harus pakai arang untuk pemanasnya. Beberapa lukisan juga terpajang di dinding sebagai penghias ruangan.

Terdapat dua lantai dengan desain indoor dan outdoor. Indoor di lantai pertama dan dua. Di mana toilet ada di lantai satu. Dan di lantai dua ada tempat untuk shalat. Untuk ukuran kedai, fasilitasnya sangat lengkap.

Sedangkan outdoor-nya ada di depan kedainya. Tersedia meja dan kursi yang terbuat dari kayu.   Untuk makan di luar ruangan ini sebetulnya asyik, bisa sambil ngitungin orang yang lalu-lalang. lol.

Hanya saja, harus lihat situasi dan kondisi. Jakarta siang hari itu panasnya sangat menyengat. So, kalau makan di luar ruangan harus penuh pertimbangan. Terkecuali jika di dalam sudah penuh. Harap bersabar antara menahan lapar atau makan sambil diselimuti teriknya sang raja siang. Huhu.

Contents

Menu di Kedai Seni Djakarte

Menu makanan Kedai di Kota Tua ini sangat bervariasi. Dari makanan ringan hingga makanan berat. Dari air mineral hingga aneka minuman yang kebanyakan tidak asing. Karena menu minumannya tidak beda jauh dengan kedai atau restoran pada umumnya.

Menu Bakmi Paling Disuka

3 kali ke Kota Tua, selalu makan di sini. Aku suka dengan Bakmi Jakarta. Bisa dibilang di Kedai Seni inilah pertama kalinya lidahku berkenalan dengan bakmi. Maklum saja, mie instan dan mie ayam lebih populer di daerahku yaitu Kuningan.

bakmi godog
Bakmi Godog Rp. 27.000

Berbeda saat tinggal di Cikarang, kedai bakmi ada di mana-mana. Sepanjang jalan Lippo saja ada 3 restoran. Dan peminatnya itu selalu banyak.

Di sini aku sudah coba bakmi goreng dan godog. Dan keduanya sangat enak. Nilainya 7.5 dari 10. Yang menarik ini bakmi godog. Disajikan seperti mie rebus. Tapi rasa bakmie. Pokonya gak kecewa deh pesan bakmi di sini. 

Kalau si Aa, seperti biasa pesannya daging ayam lapis keju dengan kentang. Bahasa populernya adalah Chicken Cordon Bleu. Aku cicipi, rasanya biasa saja lebih suka yang di Kedai Mie Lippo Cikarang. Kalau mamih aku pesankan nasi dan ayam goreng.

Ayam Lapis Keju Rp. 35.000

Harga Masih Ramah di Kantong

Dari harganya tidak begitu menguras kantong. Standar di zaman sekarang ini. Saat satu dolar saja lebih dari empat belas ribu. Berbeda saat zaman SD dulu di mana harga kerupuk itu dua puluh lima ratus rupiah. Pun, standar untuk ukuran tempat makan yang ada di daerah wisata. Biasanya kan harganya lumayan selangit.

Kalau harga untuk minumannya, menurutku lumayan mahal. Jika harga es teh manis Rp. 15.000, aku akan pesan es lemon dengan harga Rp. 17.000. Perbedaan harganya tidak beda jauh, tapi rasa segarnya berbeda. Kalau teman-teman bagaimana?

Lokasi Kedai Seni Djakarte Kota Tua

Lokasi Kedai Seni Djakarte berada di deretan tempat makan, berseberangan dengan Museum Fatahillah dan dekat dengan Museum Art 3D.

Lemon Tea Es Rp. 17.000 / Vanilla Float Rp. 15.000

Silahkan yang sedang di Kota Tua dan mencari tempat makan. Bisa coba makan di Kedai Seni ini. Sekedar ngopi atau seruput minuman serba dingin bersama gebetan atau teman nongkrong. Makan besar dengan keluarga untuk membasahi tenggorokan yang kering setelah keliling Museum Wayang atau lainnya. Atau kumpul komunitas juga bisa. Karena terakhir ke sana, entah dari komunitas atau lembaga ada yang sedang kumpul-kumpul gitu. Kedai Seni memang rekomendasi banget! 

30 pemikiran pada “Makan Siang di Kedai Seni Djakarte Kota Tua. Pengalaman Pertama Makan Bakmi Godog”

  1. wah enak tuh, jadi ngiler sama ayam kejunya hihi. saya baru tau Kedai Seni Djakarte, wkwk. padahal suka main ke kota tua. mungkin main aku kurang jauh, jadi enggak kenal ini kafe, soalnya kalo ke kota tua senangnya jajan di abang2 banyak jajanan jaman dulu yang bikin kangen, terus kenyang, pulang, wkwkwk.

    Balas
  2. Suka sama konsepnya. Jadi, bukan cuma kenyang saja tapi bisa sekalian menghilangkan penat. Anak-anak juga bisa dikenalkan dengan barang-barang yang pernah ngehits di masanya

    Balas
  3. Baru tau ada kedai seni ini di kota tua, selama ke kota tua ga begitu merhatiin hehe, kayanya enak next time deh mau coba makasih infonya

    Balas
    • Wah padahal tulisannya besar mba. Hehe… Kalau dulu mungkin karena ramai yang jualan mba. Sekarang kan sudah rapiph dekat kedai Seni tidak ada yang jualan.

      Balas
  4. oh itu chicken cordon blue, mbak. keknya kenyang makan mie godog ya.
    Sip, nanti klo saya jalan-jalan ke kota tua, bisa mencicipi masakan di kedai ini. (tapi kapan ya ke Jakartanya? inysaallah kapan-kapan, aamiin.

    Balas
  5. saya udah pernah ke Kota Tua tapi belum pernah mampir ke kedai seni ini. Jadi, semoga next time bisa mampir bareng sama suami 😀 Liat gambarnya aja udah pingin mbaaaak mana harganya juga masih terjangkau. Kami banget itu mah haha

    Balas
  6. WOW! Makasi banyak mba buat review nya, aku jujur bingung banget nyari tempat makan saat mengujungi kotu ini beberapa waktu silam dan takut harga nya mencekik juga 🙁 aku pecinta mie garis keras, jadi harus cobain banget nih mie godog ini.

    Balas

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.