Kumpulan Puisi Yuuki

Tomoyo Rin

Updated on:

kumpulan puisi yuuki

Kali ini aku ingin berbagi beberapa kumpulan puisi yang mungkin aneh dan tidak enak dibaca. Silahkan menikmati, mohon maaf jika menyebabkan perut mual dan ingin muntah.

Contents

KEMBALILAH CINTA

Malam telah berlalu

Fajarpun tlah kembali

Disini aku masih sendiri

Berharap kau kembali

Dalam detik waktu yang berputar Ku harap kau ada disiku

Sudah lama kau tinggalkan aku

Hanya tersisa kenangan

Yang terukir dibenakku

Kasih…..

Akankah kau kembali

Disini aku merindukanmu

Disini aku menantimu

Datanglah kasihku

Genggamlah tangan ini

Dan bawalah bersamamu

Terbang melewati batas waktu

Menuju surga cinta yang tlah dinantikan  

KEHENDAK

Ku melangkah……

Entah kemana ku melangkah

Dijalan terang atau gelapkah

Aku ta tahu…….

Kulihat seseorang

Seseorang yang ta kukenal

Seseorang yang santai

Yang mengabaikan hidup

Kumenoleh ke arah cermin

Ku melihat sesosok tubuh

Yang ta asing bagiku

Dan begitu mengerti aku

Tapi….

Sosok itu…

Seperti tanpa jati diri

Yang ta dapat diharapkan

Hanya dapat kulihat

Orang – orang menderita

Orang – orang bersukaria

Tanpa dapat kumerasakannya

Ku hanya berdiam diri

Hanya menyusahkan saja

Ku mencoba merubah semuanya

Ku mencoba sekuat tenaga

Tapi apa dayanya diriku

Semua itu kehendak ilahi………

Sebuah goresan takdir yang ta bisa ku ubah

Walau sekuat tenaga ku berusaha

Semua itu hanya sebuah harapan

Sebuah tujuan yang ta tergenggam  

TERANG YANG TAK TERLIHAT

Sebuah titik gelap

Terus merambat

Menembus cahaya putih

Titik itu

Semakin besar dan menjadi sangat besar

Cahaya itupun ta bisa memungkiri

Bahwa kegelapan sudah dekat

Dan semakin menutupi cahaya

Entah bagaimana cahaya harus mencari

Mencari jalan untuk menghindar

Mencari jalan untuk keluar

Tapi……….

Terlambat

Sudah terlambat

Untuk cahaya itu pergi menjauhi

Hanya sebuah harapan kecil yang tersisa

Berusaha untuk bernafas

Dan selalu bernafas

Walau titik itu sudah melampaui kejenuhan  

DAIJOUBU (大丈夫)

Rasa yang tertinggal oleh sebuah rasa yang ta pernah diraih

Kepedihan yang terus berubah menjadi singa buas

Ta bisa kembali semuanya sudah terlambat

Mungkin akan ada hari dimana singa akan tertidur

Tapi sakit yang telah tertancap paku tajam

Sampai kapanpun bekas itu akan ada

Ta pernah menyalahkan cinta

Walaupun kehancuran ini karena cinta

Keadaanpun ta berhak ikut disalahkan

Karena diri yang membuat keadaan menjadi runyam

“cukup, cukup.”

Kata hati yang selalu menegur hati

Tapi tetap ta bisa

Kekosongan dan kehampaan ini terlalu tebal menyelimuti jiwa

Gelap tapi masih bisa melihat

Terang tapi ta bisa berlari

Belenggu yang terasa

Terikat kencang kebencian

“Tolong, Tolong” teriakan hati tapi lidah enggan berucap

Seakan terkunci rapat

Berlari terus berlari dengan kepalsuan cinta baru

Bukan untuk pelampisan

Hanya untuk mencari sesuatu yang hilang

Sesuatu yang telah mengubah segalanya dalam diri

Namun yang hilang tetaplah hilang

Ta akan kembali dan ta akan tergantikan

“Lelah”

Menyerah tanpa hasil

Tanpa kekalahan apalagi jauh dari kemenangan

Tersungkur dalam dilema yang akan terbawa mati

Pada akhirnya ta akan ada kebahagiaan

Kebahagiaan yang begitu indah

Kebahagiaa yang selalu diimpikan

Hanya ada kepedihan yang menyelimuti

Dalam Gelisahku

Tuhan

Inginku bersandar dibahunya

Meluapkan kesedihan yang ta bisa ku bendung lagi

Menghabiskan air mata yang tersisa

Tapi, dimanakah dia

Dengarkah jeritan hatiku yang semakin sakit

Sadarkah dia kalau aku membutuhkannya

Kalau aku mencarinya Bahkan ku berteriak memanggilnya

Namun, ta mendengar sahutan sepatah katapun

Ta sedikitpun ta terdengar derap langkah kaki

Bahkan bayangan ta muncul sedikitpun

Aku semakin sepi dalam kegelapan yang terus berputar merelungi hatiku

Tuhan,

Ta akan datangkah dia padaku

Membangunkan aku dari keterpurukan

Mengusap air mata dengan kehangatan

Dan membawaku terbang dengan senyuman

Tuhan,

Jika dia ta bisa, pasti kau bisa membawaku pergi

Ketempat dimana kau berada

Aku sudah lelah sengan semua ini

Aku ta bisa menjadi kuat

Aku ta bisa sendiri  

***

Benar kan, bikin mual? Apabila ada yang ingin memberi masukan untuk kumpulan puisi di atas, silahkan meninggalkan komentar dibawah.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.