Hampir satu tahun kita hidup berdampingan dengan virus Covid-19 dan berbagai upaya mencegah penularan virus corona terus digalakan oleh pemerintah. Nyatanya saat adaptasi kebiasaan baru tercetus angka suspek melonjak tajam. Per tanggal 23 September 2020 ada penambahan kasus positif sebanyak 4.465 jiwa. Bukannya virus semakin menghilang, melainkan semakin mengancam ketenangan.

Bagaimana data statistik penyebaran Covid-19 terus melejit?
Setuju tidak jika jawabannya adalah karena banyak orang semakin abai dalam menjalankan protokol kesehatan? Khususnya, disiplin dalam menggunakan masker dan jaga jarak. Padahal kedua hal tersebut dapat memutus mata rantai penularan Covid-19.
Well, dalam postingan ini aku ingin membahas untuk tetap disiplin memakai masker saat ke luar rumah, jaga jarak dan menjalankan gaya hidup sehat. Sebelum bahas tiga hal tersebut aku ingin mengajak teman-teman mengenang sejenak bagaimana Covid-19 ini bermula.
Baca Juga : Adaptasi Kebiasan Baru Menghadapi Era New Normal di tempat Kerja
Contents
Munculnya Covid-19 yang Menggemparkan Dunia
Menjelang awal 2020, dunia gempar dengan virus corona yang melanda Kota Wuhan Cina. Virus tersebut telah merenggut ratusan jiwa, dan ribuan orang masih dalam tahap penyembuhan. Perlahan penyebaran virus yang tidak terlihat tersebut merajalela hingga ke berbagai negara Asia-Afrika.
WHO memberi peringatan agar negara-negara melakukan lockdown penerbangan ke negara-negara yang memiliki dampak besar terhadap penyebaran Covid-19. Seperti penerbangan ke Cina. Saudi Arabia pun menutup Kabah untuk sementara waktu dan para Jamaah yang akan melangsungkan umrah mau tidak mau harus dibatalkan.
Virus yang berasal dari hewan kelelawar ini melumpuhkan berbagai sektor, salah satu yang paling besar adalah sektor ekonomi. Kita bsia cek bagaimana kurs dolar terjun ke angka yang begitu rendah. Bahan pokok makanan semakin menipis, kenaikan harga bawang putih, cabai dan kelangkaan gula pasir menandakan perekonomian dalam krisis besar.
Ya, teman-teman. Kita pernah berada pada masa sulit mendapatkan bahan pokok, harga masker melonjak tinggi. Sekarang? Alhamdulillah, perlahan berangsur normal, walau kurs dolar masih empat belas ribu lebih.
Penyebaran Virus Corona yang Mematikan
Terlepas dari porak-porandanya perekonomian dunia, penyebaran virus corona yang masif begitu meresahkan. Sangat cepat, tidak terkendali, tidak terlihat dan vaksin yang masih dalam proses uji coba. Target adanya vaksin antara akhir dan awal tahun 2021. Dengan kata lain kita haru tetap siaga agar tidak tertular karena keselamatan kesehatan keluarga kita terancam oleh virus yang mengerikan dan membuat resah dunia ini.
Baca Juga : Mudahnya Tes Covid di Halodoc yang Anti Ribet
Lalu, persiapan dan antisipasi apa yang harus kita lakukan?
Disiplin Melakukan 3 Hal ini dalam Mencegah Penularan Virus Corona
Menggunakan Masker
Masker dapat memutus mata rantai penularan Covid-19. Hal tersebut karena masker mampu menahan cairan droplet yang keluar dari bersin atau batuk oleh orang yang terinfeksi Covid-19 menyebar ke segala arah. Masker juga dapat menahannya tidak terhirup langsung oleh orang yang berada dalam lingkungan tersebut. Tidak heran jika penggunaan masker mampu mengurangi penularan virus.
Awalnya hanya masker kesehatan yang dianjurkan, namun saat ini dapat mengenakan masker kain atau non medis dengan catatan bahan kain dapat menahan droplet (percikan air liur) tidak menembus kain. Salah satu masker kain yang bagus adalah masker berbahan katun karena serat katun sangat kecil sehingga dapat menahan droplet.

Teman-teman, semenjak adaptasi kebiasaan baru, banyak orang yang tidak menggunakan masker saat berpergian. Waktu awal-awal juga ada yang abai, hanya saja saat ini semakin banyak. Padahal itu akan menyebabkan kita mudah tertular virus. Dengan angka kematian yang terus meningkat, kenapa masih banyak orang yang tidak peduli dengan kesehatannya sendiri?
Atau, karena termakan isu bahwa semua ini kontroversi lah, permainan politik dunia lah dan blablabla. Entahlah, yang pasti mendengar cerita dari kenalan yang pernah terinfeksi, Covid-19 ini nyata. Rasanya sangat tidak nyaman karena kehilangan kemampuan indera penciuman, badan sakit dan pegal, serta tidak nafsu makan. Selain itu, nyawa juga terancam.
Haruskah terinfeksi dulu untuk menyadarkannya? Ah, aku tidak sekejam itu mendoakan yang buruk. Aku lebih suka mengingatkan untuk mengajak agar kita jangan abai. Harus disiplin, disiplin dan disiplin. Ingat, ya!
Social Distancing
Hal kedua adalah disiplin menerapkan social distancing atau jaga jarak. Lebih baik untuk menghindari kerumunan dan keramaian. Hal ini karena kita tidak pernah tahu siapa saja yang tertular, terlebih banyak juga kasus OTG (orang tanpa gejala). Antisipasi pencegahan penularan dengan menjaga jarak tentunya tidak dapat diabaikan. Kalaupun terpaksa harus berpergian ke tempat umum yang memungkinkan adanya keramaian, ingat pada poin pertama dan poin ketiga berikut ini.
Menjalankan Pola Hidup Sehat
Menjalankan gaya hidup sehat dengan rajin mencuci tangan dan makan-makanan yang bergizi akan memutus mata rantai penularan novel corona virus. Bukan tanpa alasan karena dengan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan virus tidak akan mudah menyerang. Makan-makanan bergizi akan menjaga imun tubuh tetap kuat dan mampu menghalau setiap serangan dari virus dan bakteri. Mencuci tangan adalah salah satu cara membunuh virus itu sendiri agar tidak mudah masuk ke dalam tubuh.

Disiplin melakukan tiga hal tersebut adalah cara terbaik dalam mencegah penularan virus corona tidak semakin meluas. Yuk, bersama-sama bantu Indonesia untuk terbebas dari Covid—19. Lindungi saudara-saudara kita dengan selalu menggunakan masker dengan baik dan benar saat berpergian, menjaga jarak dengan menghindari keramaian, dan lakukan gaya hidup sehat.
Salam sehat untuk kita semua dan Indonesia.
bener banget kalau makin banyak yang abai setelah pandemi selama ini yang gak selesai2.
tapi daripada sibuk menyalahkan, lebih baik kasih ajakan untuk patuhi protokol kesehatan dan kurang2in keluar buat “sekedar” main yaa..
btw i love you infographic mba
Yes, Mba Cindy, bikin cape hati menyalahkan lebih baik mengingatkan.
Kemanapun perginya, saat seperti ini. Protokol kesehatan nomor satu ya mbk. Masker buat aku wajib banget. Kadang sebel banget kalo ada yang jrluar rumah tanpa masker
Sekarang memakai masker itu jadi kebiasaan. Ke Indomaret walau jaraknya dekat dari rumah malah gak nyaman kalau gak pakai masker.
Protokol kesehatan 3M itu sudah digaungkan sejak corona hadir. Bahkan sebelum masuk ke Indonesia. Jadi, sebetulnya tinggal kitanya juga mau menjalani atau enggak. Karena udah berbulan-bulan ada pandemi. Makanya, saya suka heran aja sama yang masih ngotot untuk mengabaikan protokol kesehatan
Banyak orang yang makin hari makin ngeyel. Sedih juga, padahal kalau ada kerjasama yang baik. Pasti pandemi segera berlalu.
Virusnya kecil, tak kasat mata, tapi mematikan ya.
Pokoknya masker Jangan sampai kendoorr…
Terserah lah rang-orang yang gak percaya Adanya virus itu dan menganggap kondisi ini hanya konspirasi, tapi buktinya.. Banyak korban kan ya?!
Betul, mba. angka kematian karena Covid terus meningkat.
Suak sebel sama yang malas pakai masker. Nah, setelah pakai masker pun kan seharusnya tetap jaga jarak, masih banyak juga yang gak jaga jarak. Tapi memang sih ya kita harus disiplin, meskipun sekeliling kita banyak yang masih harus diedukasi maksimal.
Ada yang pakai maskernya tuh ditaruh di dagu, Mba. Duh, emang harus diedukasi terus.
Kalau kitanya kompak disiplin melakukan hal di atas, pastinya penularan virus ini bisa diminimalisir. Sayangnya ya itu, masih ada saja yang tidak peduli 🙁
Di Cina sendiri wabah ini bisa dikendalikan. Duh, kenapa ya orang-orang Indonesia itu santai banget. Seperti tidak peduli, padahal kalau cepat berlalu kan kehidupan bisa pulih lagi.
Harus disiplin
Harus berkomitmen untuk terapkan gaya hidup sehat!
Semogaaa kita bisa menghempasss hushh hushhh si covid ini ya
iyes setuju banget, biar angka penularan covid ini bisa ditekan. Kita semua harus kompak ya dalam melakukan pencegahannyaaaa.. Semoga semakin berkurang ya penderita covid di indonesia.. aamiin..
Betul, kalau kompak semua kan lebih mudah juga melawannya.
Kezel deh sama orang2 yg malas menerapkan protokol kesehatan. Pake masker doang susah ya pake kudu dirazia segala. Kita cubitin rame2 aja apa ya hidung dan mulutnya. Makin ke sini penularan corona makin uwow aja hiks
Sedihnya sekarang merambat ke tempat kerja juga. Walau di kantor ku masih aman, tapi customer banyak yang kolap karena Covid.
Sekarang ini emang kalau lihat statistik Covid itu serem banget menurutku ya dan emang harus kenceng juga ini edukasinya. Karena banyakan masih pada cuek dan bahkan aku lihat beberapa teman di instagram dan fb sudah pada kumpul-kumpul dan liburan.
setiap hari campai kenaikan 4000 kasus, Mba. Wow, banget. Aku nahan liburan soalnya serem juga takut tertular.
Ah setuju. …
Disiplin adalah kunci kita agar bisa terhindar dari virus corona
Betul, Mba Dian.
Di tempatku sejak ada yang positif, 4x sehari kayaknya ada pengumuman lewat pengeras suara harus 3M dst ini. Well it is good habit meski lama-lama eneg dengarnya :p
Tidak apa-apa, Mba. Orang Indonesia itu susah banget disuruh inisiatif sendiri.
Sedih ya melihat perkembangan covid 19 di Indonesia… Tetangga dan saudara juga udah ada yang kena…
Semoga segera ada solusinya ya, sambil menunggu tetap semangat melakukan 3M…
Betul mba tetap disiplin.
aku udah merasa kalo covid-19 ini udah semakin dekat ke sirkel-sirkel org yg kita kenal bahkan tetangga ibuku nih, serem banget
stay save mba. Makin banyak orang yang tertular.
Sayangnya kesadaran masyarakat untuk pake masker aja mash kurang ya …dan msh banyak orng yg santuy kesana kemari walaupun ga penting2 banget
Yang menjadi permasalahannya karena tidak pakai masker. Resiko tertular sangat besar.
Semoga kita bisa selalu disiplin menerapkan 3 hal itu ya…begitu juga keluarga kita,teman,terangga..semua kompak melawan kopit
Jaga jarak sih yg utama banget. Di tempat aku byk yg kena bukan krn gak pake masker tp krn gak bs jaga jarak, suka makan diluar dsb. Kadang org lengah krn mrs pake masker lalu menggampangkan. Padahal masker kain tdk bs menghalau virus kecuali 3 lapis sesuai rekomendasi who. Masalahnya byk yg cm pake masker scuba biasa n kain biasa. Hiks
Sosial distancing juga penting. Makan di tempat umum malah resiko penularannya tinggi.
Nah ini nih, kayaknya oran-orang udah pada males ya ngelakuin 3 hal ini. Ngelihat data yang terus naik kayaknya beitu. Duh sedih deh. Padahal 3 hal ini gak berat-berat amat, ya. 🙁
Malah makin merosot menjalankan 3M, Mba.
Selalu pakai masker ini beneran bikin terlindungi. Kata suamiku yang nggak pernah WFH, dia ketemu banyak orang, klien, toko material juga. JAdi memang nggak boleh kendor pakai masker selain pola hidup sehat juga
Betul, mba. Di dalam kantor saja aku pakai masker padahal karyawan cuma sedikit. Tetapi tetap jaga diri.
sadly, every day, the case always grow up. We forget to keep protocol, not use face mask and happy to meet each other. So many person not care about this
Betul sekali Mba Milda.
Gak nyangka yaa…kita harus melewati masa-masa pandemi begini dengan kesabaran dan tawakkal.
Usahanya yang ditulis di blog ini keren banget…DISIPLIN.
Iyah, Mba. harus disiplin. Sayangi keluarga di rumah dari penularan Covid.
Sepakat mb ..kuncinya di kedisiplinan kita untuk melaksanakan protokol kesehatan tanpa nanti tanpa tapi. Semoga saja semakin banyak yang mau berperan melawan covid dengan patuh cita mas jajar alias cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak.
Semoga dengan terus mengingatkan makin banyak orang yang lebih berinisiatif sendiri untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Aku juga selalu pakai masker dan bawa hand sanitizer kemana-mana mbak. Yang penting juga nggak ada di kerumuanan dan jaga jarak. Awalnya aku agak percaya nggak percaya sama covid ini. Namun setelah beberapa tetangga kena dan positif baru percaya kalau emang ada. Waspada tapi bukan berarti panik ya.
Kalau aku dari awal sudah waspada mba, karena kasus pandemi seperti ini pernah terjadi juga puluhan abad yang lalu. Semoga kita dijauhkan dari virus Covid. Amin.