Pada 19 Maret aku bersama Mba Novi, Efa, Novi, dan Soraya Ulfah mewakili Bloggercrony ikut penanaman mangrove bersama Yayasan Mangrove Indonesia Lestari di Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Sampai sekarang aku belum bisa move on dari aksi penanaman 1000 bibit pohon mangrove ini.
Sejak SMA aku memang sering aktif ikut pelestarian lingkungan dan semenjak kerja tidak pernah lagi terjun langsung ke lapangan untuk penanaman pohon, maupun aksi lingkungan lainnya. Karenanya, aku antusias sekali waktu Bloggercrony buka pendaftaran untuk ikut serta berpartisipasi dalam aksi pelestarian lingkungan yang masih tergabung dalam rangkaian acar BloggerDay 2022.
Jadi, di hari H aku sudah berangkat dari Cikarang Pukul 04.00 dan ternyata kecepatan datang, dong. Tapi, tidak masalah juga daripada ketinggalan, kan. Karena, terakhir aku ke Kepulauan Seribu Waktu Trip ke Pulau Pramuka dan kapal berangkatnya memang pagi banget.
Setelah matahari mulai muncul kepermukaan, teman-teman lain perwakilan BCC Squad dan Mangrovejkt.id yang sekarang sudah menjadi Yayasan Mangrove Indonesia Lestari satu persatu tiba di lokasi. Tidak lama, sekitar Pukul 09.00 kapal yang mengangkut kami berangkat dengan tenang.
Contents
Penanaman 1000 Mangrove di Pulau Tidung Besar

Perjalanan yang lumayan memakan waktu sekitar dua jam lebih tidak membuat kami lelah. Karena, selama di perjalanan teman-teman BCC Squad berdiskusi tentang mangrove dengan Ka Bayu dari Mangrovejkt.id. Ada pemahaman baru tentang tumbuhan mangrove yang kami dapatkan.
Oleh karena itu, saat tiba di Pulau Tidung makin tidak sabar untuk terjun langsung menanam Mangrove. Setelah istirahat, sholat dan makan, kami bersiap menuju lokasi penanaman. Namun, sebelum itu ada pemaparan materi tentang Apa itu mangrove dan apa saja manfaat mangrove untuk lingkungan dan perekonomian.
Bagi aku sesi materi ini benar-benar keren karena peserta yang masih awam dengan mangrove jadi bisa paham tentang pentingnya menanam tumbuhan yang tumbuh di sekitaran garis pantai seperti kelompok mangrove ini.
Btw, teman-teman ada yang tahu jenis mangrove itu apa saja dan apa manfaatnya?
Mengenal Jenis Mangrove di Indonesia

Mangrove bukan sesuatu yang asing lagi, ya. Banyak yang salah kaprah bahwa mangrove sama dengan bakau. Sebetulnya tidak seperti itu, teman-teman, karena mangrove adalah kelompok tumbuhan yang hidup di pesisir pantai. Di dalamnya terdiri dari jenis Bakau (Rhizopora), Api-Api (Avicennia), Bruguiera, Ceriops, dan Sonneratia.
Perbedaan jenis mangrove terlihat dari bentuk akar, daun, dan buah. Untuk habitat tumbuhnya juga, setiap kawasan pantai atau pulau terdapat jenis mangrove yang berbeda-beda. Di Jawa dan Sumatera saja misalnya, jenis mangrove berbeda. Bahkan tercatat ada 202 jenis mangrove yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Ternyata tidak hanya budaya yang beranekaragam, ya. Sampai mangrove di Indonesia pun banyak sekali jenisnya. Walau begitu pada umumnya jenis Rhizophora yang paling banyak ditanam. Contohnya saja jenis mangrove Bakau dan Api-Api di Pantai Cirebon.
Silahkan baca ulasan lengkapnya pada tulisan Observasi Hutan Mangrove Cirebon.
Manfaat Mangrove untuk Lingkungan
Setelah mengetahui jenis mangrove di Indonesia, berikut ini manfaat mangrove bagi lingkungan maupun sosial-ekonomi.
1. Sebagai Rumah untuk Hewan Endemik Pantai
Hutan mangrove merupakan rumah bagi hewan endemik yang hidup dan tinggal di pantai. Ada monyet ekor panjang, reptil, serangga, burung, ikan, dan hewan laut lainnya. Ketika hutan mangrove tidak ada maka keseimbangan rantai makanan akan musnah.
Seperti ketersediaan rantai makanan ikan yang juga dijadikan sebagai tempat berkembang biak. Sudah bisa tebak kan, bagaimana jika hutan mangrove tidak kita jaga dan rawat.
2. Mencegah Global Warming
Manfaat mangrove untuk pelestarian lingkungan memang sangat penting. Misalnya untuk mengatasi global warming, karena dari 1 pohon mangrove mampu menyerap 4-5 kali karbondioksida. Jadi, penting banget kan menanam pohon mangrove di pesisir pantai ini.
3. Mencegah Abrasi
Peran penting lainnya dari mangrove yaitu untuk mencegah abrasi. Agar banjir laut tidak semakin banyak, karena beberapa daerah di Indonesia sudah banyak rumah-rumah di pesisir pantai yang terendam air laut.
4. Ekowisata Mangrove
Manfaat mangrove selain untuk lingkungan, memiliki dampak positif untuk ekonomi-sosial. Penduduk pesisir pantai dapat membuka ekowisata. Dimana penduduk setempat dapat menyediakan penginapan, tour guide, toko oleh-oleh, dan lainnya.
Cara Menanam Mangrove
Aksi penanaman mangrove di Pulau Tidung ini benar-benar membekas. Sebelum aksi dimulai ada sambutan dari Pak. Paundra Hautama sebagai pendiri komunitas mangrovejkt.id dan Founder dari Yayasan Mangrove Indonesia Lesatri.

Selain memahami lebih dalam mengenai mangrove, sebelum penanaman kami mendapat edukasi mengenai jenis mangrove yang akan ditanam. Informasi yang disampaikan oleh Bapak Fazhur R. Launuru Kepala Divisi Mangrove dan Tanaman Pantai PBKL bahwa jenis mangrove yang ditanam yaitu Bakau Kecil (Rhizophora Stylosa).
Selanjutnya ada pemaparan dari Pak. Ubay yang memberikan edukasi mengenai cara menanam mangrove di pesisir pantai Pulau Tidung. Karena, pantai di Pulau Tidung berpasir maka cara menanamnya dengan rumpun berjarak.
Dimana akan dibuat lubang sepanjang 1 meter dengan kedalaman 30cm. Lalu dalam satu lubang bisa terdiri dari 300 bibit mangrove. Tujuan dari rumpun berjarak ini agar mangrove dapat tumbuh dengan baik.
Jadi, dari 1000 bibit pohon mangrove tidak memakan banyak waktu untuk menanamnya. Agak disayangkan karena aku, 4000 bibit pohon juga sanggup. Hehe.
Baca Juga : Hari Bumi Sedunia, Rayakan dengan 5 Hal Ini!
Blogger Wajib Peduli Lingkungan

Demikianlah pengalamanku mengikuti aksi penanaman 1000 bibit pohon mangrove di Pulau Tidung Besar Kepulauan Seribu bersama BCC Squad dan Mangrovejkt.id. Kegiatan yang membuatku bahagia dan ketagihan.
Sebagai blogger penting banget untuk peduli lingkungan apa pun bentuknya. Baik itu dari gaya hidup yang eco-friendly atau terjun langsung ke lapangan. Terpenting kepedulian kita membantu bumi pulih dari berbagai permasalahan yang tengah dihdapi saat ini.
Sebagai penutup aku mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bloggercrony Community, Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, PBKL DKKP DKI Jakarta, BEM FT UI, KAPA UI, dan semua pihak yang terlibat.
Salam Lestari!